PEMAHAMAN KONSEP-KONSEP WILAYAH

1. PENDAHULUAN
Apakah wilayah itu ? Apakah Ilmu wilayah itu? Apakah manfaat mempelajari Ilmu Wilayah? Wilayah merupakan kata yang sulit untuk didefinisikan.

Asep Mulyadi dalam Sebuah Pemahaman Tentang Wilayah menyatakan bahwa dalam ilmu wilayahpun tidak secara tegas dinyatakan apa yang dimaksud dengan wilayah. Bahkan pelopor ilmu wilayah Walter Isard tidak secara tegas untuk menyatakan apa yang dimaksud dengan wilayah.

Ilmu Wilayah merupakan ilmu yang sangat penting dalam Ilmu Geografi. Ilmu wilayah merupakan bagian dari Ilmu Geografi.

Geografi di Indonesia mempelajari geosfera serta komponen-komponen secara terpadu, holistik dan sistematik dalam konteks keruangan, lingkungan serta kompleks wilayah untuk kepentingan Negara, peradaban manusia dan ilmu pengetahuan atau pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan (Sugeneg Martopo,1995)

Ilmu wilayah adalah ilmu yang mempelajari wilayah sebagai suatu sistem, khususnya yang menyangkut hubungan interaksi dan interdependensi antara subsistem utama ecosystem dan subsistem utama socialsystem , serta kaitannya dengan wilayah lainnya dalam membentuk suatu kesatuan wilayah guna pembangunan termasuk penjagaan kelestarian wilayah tersebut. (Sutami, 1977)

Dari kedua definisi diatas ternyata Geografi di indonesia dan Ilmu Wilayah memiliki tujuan yang sama , geografi mempelajari geosfer dan seluruh komponen didalamnya dengan ketiga pendekatannya untuk manusia, ilmu pengetahuan dan pembangunan berwawasan lingkungan.

Kemudian untuk Ilmu Wilayah juga berfungsi dalam pembangunan wilayah termasuk penjagaan kelestarian lingkungan. Keduanya yaitu Geografi maupun Ilmu Wilayah selalu memperhatikan lingkungan dalam melaksanakan pembangunan. Sebelum melakukan perencanaan pembangunan kita harus terlebih dahulu mengenali wilayah dari suatu daerah tersebut. Untuk mengenali suatu wilayah perlu dipelajari Ilmu Wilayah, yang seperti definisi diatas bahwa ilmu wilayah dipelajari untuk tujuan pengembangan daerah dan pelestarian lingkungan hidup. Jadi dalam melakukan pembangunan perlu diperhatikan kesesuaian dengan lingkungannya. Misalnya suatu daerah persawahan yang subur dibangun menjadi perumahan ataupun pabrik-pabrik. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan tujuan Ilmu Wilayah karena pembangunan rumah tentunya akan merusak tanah subur tersebut dan pembangunan pabrik akan menyebabkan kerusakan lingkungan apabila limbah tidak dapat dikelola dengan baik.

Gerakan ilmu wilayah muncul sekitar tahun 1950. Gerakan ini dipelopori oleh water isard untuk menghasilkan lebih banyak dasar kuantitatif dan analitis pada masalah geografi, sebagai tanggapan atas pendekatan kualitatif pada program geografi tradisional. Ilmu wilayah berisi pengetahuan bagaimana dimensi keruangan memiliki peran yang sangat penting seperti pengelolaan sumberdaya, ekonomi regional, perencanaan wilayah dan kota, ekologi muka bumi dan lain-lain.(dari berbagai sumber).

Foto Water Isard, Penemu Regional Science


Untuk melakukan suatu perencanaan pembangunan diperlukan studi yang komprehensif tentang wilayah.

2. PENGERTIAN WILAYAH
Wilayah adalah daerah di permukaan bumi yang sebagai kesatuan geografis meliputi semua unsur di dalamnya yang memiliki batas-batas administrasi tertentu sesuai dengan kesepakatan.

Batasan tentang wilayah yaitu sebagai permukaan bumi yang memiliki kesamaan yang berdasarkan unsur-unsur tertentu yang dipilih. (Djenen, dikutip oleh J.E Sinatala, 1979)

Dari batasan diatas dapat diketahui bahwa wilayah memiliki bermacam-macam cakupan, misalnya wilayah berdasarkan batas administrasi terdapat wilayah provinsi, kabupaten, kecamatan dan lainnya , wilayah berdasarkan geografis misalnya daratan, lautan, pegunungan dan lain-lain, atau wilayah berdasarkan jumlah penduduk yaitu penduduk desa dan penduduk kota.

Wilayah dapat dibagi menjadi dua yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional. Wilayah formal adalah wilayah yang memiliki ciri dan sifat yang sama namun tertutup sehingga kegiatan didalamnya statis tidak terjadi interaksi dengan daerah lain. Kesamaan dalam wilayah tersebut berupa aspek fisik seperti bentanglahan, keadaan ekonomi, social budaya dan lain- lain. Misalnya di daerah pedesaan karena terdapat kesamaan berupa keadaan fisik berupa daerah yang belum terbangun sehingga banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Wilayah fungsional adalah wilayah yang memperhatikan interaksi keruangan, yaitu interaksi antara suatu komponen dengan komponen lain misalnya suatu kota tercipta dengan dihubungkan oleh jalan yang menghubungkan suatu kota satu dengan kota lain, atau terciptanya hubungan komunikasi antar kota.

Dalam memahami wilayah, terdapat dua cara pandang yaitu,
a. Pandangan subyektif
Orang dengan pandangan subyektif meyakini bahwa wilayah hanya sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan. Wilayah hanya berupa angan-angan dan buah pikiran yang berfungsi hanya sebagai alat bantu untuk memahami dalam mempelajari bumi.
b. Pandangan obyektif
Orang dengan pandangan obyektif menganggap bahwa wilayah adalah nyata dan benar-benar ada pada permukaan bumi, menurut apa yang mereka lihat tanpa campurtangan dari pikiran.

3. KONSEP-KONSEP DALAM ILMU WILAYAH
a. Daerah
Daerah adalah bagian permukaan bumi yang memiliki batas - batas tertentu. Batas -batas tersebut biasanya merupakan batas yang telah ditentukan oleh pemerintah atau telah ditentukan oleh aturan perundang-undangan. Contoh daerah misalnya Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kecamatan.

b. Kawasan
Kawasan adalah bagian permukaan bumi yang memiliki fungsi lindung dan budidaya.
Fungsi lindung disini maksunya yaitu melindungi lingkungan hidup meliputi lingkungan biotik, lingkungan abiotik dan lingkungan cultural. Lingkungan biotik misalnya tumbuhan, hewan, lingkungan aboitik misalnya tanah, batuan, cahaya, suhu, kelembaban, sedangkan lingkungan cultural misalnya kebiasaan manusia.
Fungsi budidaya maksudnya adalah memiliki fungsi melestarikan atau membudidayakan suatu potensi dari alam ataupun potensi buatan manusia.
Contoh kawasan adalah kawasan budidaya, kawasan perdagangan, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan hutan lindung dan lain-lain.

c. Ruang
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. (UU No 26 tahun 2007).
Ruang biasanya dicirikan dengan dibatasi oleh sekat atau dinding. Ruang memiliki fungsi tertentu, misalnya Ruang makan digunakan untuk makan, Ruang Kuliah digunakan untuk kuliah dan sebagainya.

d. Sistem
Sistem adalah suatu bagian-bagian yang teratur, saling berinteraksi dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Apabila subsistem atau bagian dari system itu tidak bekerja dengan baik atau bahkan mati, maka akan terjadi gangguan dari kerja sistem tersebut. Misalnya apabila manusia sebagai socialsystem dengan tumbuhan sebagai ecosystem tidak saling berinteraksi, maka tidak akan tercipta suatu kesatuan wilayah. Hal tersebut karena antara ecosystem dengan socialosystem saling membutuhkan.

e. Pendekatan sistem
Proses penerapan metode ilmiah dalam pemecahan masalah berdasarkan pemikiran sistematik, yang memandang segala sesuatu bersegi banyak (multi dimensi), penuh kompleksitas dan selalu merupakan bagian dari system yang lebih luas atau lebih besar. (Eko Budihardjo,1995)

f. Interaksi antarwilayah
Interaksi antarwilayah adalah suatu keterkaitan dan ketergantungan suatu wilayah terhadap wilayah lain akibat dari kebutuhan suatu wilayah terhadap wilayah lainnya. Hubungan ini karena suatu wilayah yang mungkin tidak memiliki apa yang dimiliki oleh wilayah lain sehingga menciptakan suatu hubungan untuk saling membantu satu sama lain. Misalnya adalah interaksi antara desa dan kota, desa yang memiliki potensi sebagai daerah pertanian sedangkan kota memiliki potensi sebagai daerah perdagangan dan industry. Disini terjadi interaksi antara desa dan kota. Kota akan membutuhkan desa sebagai penyedia dari bahan baku sedangkan desa membutuhkan kota untuk pemasaran bahan bakunya. Scara nyata, desa menghasilkan padi, sedangkan kota karena tidak memiliki lahan yang sesuai untuk pertanian maka kota tidak dapat menghasilkan padi. Namun sebaliknya, desa tidak dapat memasarkan hasil padinya ke desa saja, sehingga desa menjualnya ke kota. Disini terjadi suatu interaksi yang saling membutuhkan antara desa dan kota.

g. Wilayah homogen
Wilayah homogen adalah membatasi suatu wilayah berdasarkan faktor-faktor yang dominan pada wilayah tersebut dan sifatnya homogen, sebaliknya untuk faktor-faktor yang tidak dominan sifatnya heterogen.
Dengan menggunakan konsep ini maka akan dapat diketahui kekhasan dari suatu wilayah itu. Setelah diketahuinya kekhasan atau potensi sumberdaya yang dominan di daerah tersebt, maka dapat dijadikan sebagai penentuan dari basis ekonomi wilayah tersebut. Misalnya Surabaya memiliki basis ekonomi sebagai kota industry karena memiliki jaringan jalan yang besar dan memadai yang menghubungkan dengan kota-kota lain, kemudian memiliki pelabuhan laut yang besar sehingga dengan keadaan fisik yang strategis tersebut Surabaya dapat dikembangkan sebagai kota industri besar, hal ini berbeda dengan di Yogyakarta. Yogyakarta tidak cocok sebagai basis ekonomi industri, karena Yogyakarta memiliki ciri khas tersendiri yaitu sebagai kota sejarah, kota budaya dan kota pendidikan. Yogyakarta lebih cocok untuk dikembangkan sebagai kota pariwisata. Untuk industri mungkin akan lebih cocok dikembangkan industri kecil oleh masyarakat sendiri. Apabila dipaksakan untuk dikembangkan sebagai industri besar, maka ini akan melunturkan Yogyakarta sebagai kota pariwisata, budaya maupun pendidikan karena dengan adanya industri besar akan menyebabkan adanya degradasi kualitas lingkungan.

h. Entropi
Entropi adalah keadaan yang terjadi suatu ketidakteraturan suatu sistem atau terjadinya suatu penurunan energi dari suatu sistem.
Entropi terjadi pada sistem yang tertutup yang tidak berinteraksi atau tidak bertukar materi dengan lingkungan. Namun sistem itu sebenarnya tidak benar-benar tertupup apabila dilihat dalam kenyataan. Hal ini biasa terjadi untuk sistem buatan manusia. Misalnya adalah terjadinya arus migrasi dari desa ke kota. Desa memiliki entropi yang rendah karena cenderung homogen sedangkan kota memiliki entropi yang tinggi karena cenderung heterogen. Daerah yang heterogen karena memiliki banyak keragaman dan ketidakteraturan sehingga memiliki entropi yang tinggi.

i. Aglomerasi
Aglomerasi adalah pengelompokan suatu individu atau manusia di suatu daerah tertentu untuk mencapai keuntungan bersama. Contohnya adalah terjadinya aglomerasi di daerah Malioboro, yaitu Malioboro menjadi suatu kawasan perdagangan. Disana terdapat banyak took-toko menjual berbagai macam dagangan mulai dari makanan, pakaian, hiburan, jasa dan lain-lain. Dengan adanya Malioboro menarik seseorang datang menciptakan suatu lahan pekerjaan baru, misalnya pedagang asongan, penjual perak, penjual baju maupun assesoris di emperan malioboro, tukang parkir dan banyak lahan pekerjaan lain.
Contoh lain dari aglomerasi adalah, Yogyakarta merupakan kota pendidikan. Dengan menyandang sebagai kota pendidikan maka banyak sekali orang dari luar maupun dari dalam Yogyakarta datang ke Yogyakarta untuk sekolah atau kuliah. Efek dari hal tersebut adalah banyak berdiri universitas-universitas maupun sekolah sekolah baru, kemudian banyak terdapat kos, toko-toko rental pengetikan ataupun fotokopi untuk memenuhi kebutuhan dari para pelajar tersebut. Disini terjadi suatu aglomerasi akibat dari Yogyakarta sebagai kota Pendidikan.
Suatu aglomerasi akan menciptakan suatu interaksi sosial antar individu, misalnya interaksi antara penjual dengan pembeli di daerah malioboro, atau antara pelajar/mahasiswa dengan pemilik kos. Interaksi tersebut memberikan saling keuntungan antara keduanya dalam pemenuhan kebutuhan, atau saling terjadinya pertukaran informasi antara penjual satu dengan yang lainnya di malioboro juga antara pelajar yang satu dengan yang lainnya sebagai seorang pelajar di Yogyakarta.

j. Regionalisasi
Regionalisasi atau pewilayahan adalah kegiatan membagi seluruh atau sebagian permukaan bumi yang memiliki homogenitas yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya untuk tujuan tertentu dimana dalam prosesnya dipengaruhi oleh kriteria-kriteria atau unsur-unsur tertentu. (Petunjuk Praktikum Geografi Regional, 2009)

Dengan dilakukan regionalisasi akan mempermudah dalam mempelajari suatu wilayah, sehingga dapat diambil suatu kebijakan yang sesuai dengan keadaan wilayah tersebut terutama dalam pembangunan wilayah.
Sebagai contohnya dilakukan regionalisasi terhadap jumlah penduduk di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan diketahui jumlah penduduk tersebut dapat diketahui kepadatan penduduknya dan dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk membuat suatu kebijakan. Misalnya masalah penekanan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana, pemerataan penduduk melalui transmigrasi, pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi penduduk pengangguran, dan lain-lain.

4. PENUTUP
Dari konsep-konsep diatas, secara umum dapat diketahui bahwa wilayah merupakan suatu bagian muka bumi yang memiliki suatu hal yang dapat dibedakan dengan wilayah lain dan memiliki batas-batas administrasi hasil dari kesepakatan.
Wilayah memiliki kemiripan definisi dengan Daerah dan Kawasan, sehingga perlu study secara komprehensif tentang wilayah untuk dapat memahami ketiga definisi tersebut.
Dengan mempelajari konsep wilayah dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah yang terjadi terkait dengan wilayah.

5. DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, Eko. 1995. Pendekatan Sistem Dalam Tata Ruang dan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Ketahanan Nasional. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Hadiwerdoyo, Harinowo._____. Menjadikan Yogyakarta Sebagai Kota Wisata Medika._______ : www.apeksi.or.id

Mulyadi, Asep. ____. Sebuah Pemahaman Tentang Wilayah.__________ : file.upi.edu

Presiden Indonesia. 2007. Undang-Undang Non 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Jakarta : www.bkprn.org

Rusyana ._____ . Konsep Dasar Pewilayahan. Ciamis : www.scribd.com

Saputra, Erlis. S.Si., M.Si. 2009. Petunjuk Praktikum Geografi Regional. Yogyakarta : Program Studi Pengembangan Wilayah. Fakultas Geografi. UGM

____________ . 2009 . Konsep Wilayah dan Perencanaan Pembangunan. ________ : www.media-geo-chuy.blogspot.com

____________ . 2010 . Catatan Kuliah Ilmu Wilayah. Yogyakarta : __________

____________ . _____ . Geografi. ________ : www.id.wikipedia/org

____________ . _____ . ________ . _________ : www.penataanruang.net

Comments